Wungu Wungu!.... "kata seorang santri yang di beri tugas membangunkan teman temannya untuk segera bangun, dan melakukan kegiatan-kegiatan rutin di pondok. kang tri yang sedang berada di alam mimpi pun akhirnya harus pamitan, dan berusaha dengan sekuat tenaga untuk bangun, "Matur nuwun".. sebuah kata keluar dari mulutnya sembari berjalan menuju padusan.
Tak lama kemudian setelah santri-santri kumpul di dalam masjid, kang rohman mengumandangkan Iqomah, dan sholat jamaa'ah pun segera di laksanakan.
Do'a dan wirid bersama menjadi kewajiban bagi santri setelah melakukan sholat berjamaah. dan tak lama kemudian kang agus segera menyiapkan meja ngaji khusus untuk pak kyai. kitab kuning, gundul tanpa harokat seperti menjadi makanan sehari hari bagi santri pondok, dengan khusyuk mereka menyimak, memberi makna pada kitabnya masing2. tak sedikit yang masih menggunakan tinta china yang sudah di gosok di cairkan dan dimasukkan ke dalam tempat khusus agar tinta tetap awet, dapat di gunakan esok hari.
Bahasa yang digunakan oleh pak kiyai ato pak ustadz untuk mengaji kitab kuning pun masih menggunakan bahasa jawa kerajaan, kebanyakan santri yang berasal dari luar jawa pun harus belajar mengartikan ke dalam bahasa indonesia, karna memang mereka belum paham arti dari kata kata yang di ucapkan oleh pak kiyai ato pak ustadz tersebut. namun situasi yang seperti itu tidak membuat surut semangat teman teman santri untuk menggeluti kitab kuning. terbukti dengan berapa lama mereka betah tinggal di pondok yang tak jauh dari pusat kota ponorogo ini.
Untuk menamatkan proses belajar di pondok ini membutuhkan waktu yang lumayan lama. karna di pondok juga di berlakukan sistem tingkatan pendidikan. seperti tingkat Ibtidaiyyah, tsanawiyyah dan 'aliyah. pernah di saat ngopi bareng, seorang teman mencoba mengutarakan uneg unegnya, "gimana kalau kita usul ke ustadz ustadz, kalau sistem belajarnya cukup 6 tahun aja". namun salah satu teman dengan antusias membalas usulan teman pertama tadi..."memang nya kamu bisa menguasai pelajaran yang biasa di ajarkan selama 9 tahun menjadi 6 tahun?... wong suruh hapalan aja masi belepotan".. betul juga ia.. "balas teman pertama".
Begitulah sekelumit cerita dari aktivitas teman-teman santri di pondok. semoga teman-teman santri yang lain segera menyusul, memberikan cerita ato artikel yang lebih menarik lagi, semoga pondok jenes tetap eksis dengan rutinitasnya, sehat dan semangat juga tetap selalu di hati santri-santri dan ustadz ustadznya.. Amin.


by : Poe

Comments (0)